Rabu, 31 Juli 2013

APRS dan Penggunaannya



APRS adalah kepanjangan dari Automatic Packet Reporting System. Sistim ini ditemukan oleh Bob Bruninga, WB4APR, pada tahun 1982. Sistim ini memungkinkan radio komunikasi digunakan untuk saling bertukar informasi digital.

APRS saat ini tidak populer di masyarakat karena jauh lebih mudah menggunakan telpon genggam atau fax atau email untuk bertukar informasi. Tetapi pada saat-saat dimana sinyal telpon genggam hilang (misalnya, saat bencana gempa, dipegunungan, desa-desa yang jauh dari pusat kota), maka salah satu alternatif untuk komunikasi data adalah dengan menggunakan APRS.

Pada prinsipnya, APRS dapat digunakan bersama radio komunikasi apapun, HF (High Frequency), VHF (Very High Frequency), dan UHF (Ultra High Frequency). Gelombang HF dapat dipantulkan oleh atmosfer sehingga dapat mencapai jarak yang jauh dan dapat melampaui gunung. Sedangkan VHF dan UHF tidak dapat melampaui gunung, sehingga diperlukan repeater/digipeater.
Walaupun begitu, perlu diperhatikan peraturan penggunaan radio komunikasi di negara yang bersangkutan. Masing-masing negara memberikan alokasi penggunaan APRS pada frekuensi yang berbeda-beda. Tentu saja, ketika menggunakan radio komunikasi, pengguna akan memerlukan ijin/Call Sign, yang bisa didapat dari perkumpulan radio amatir setempat.

Amarylis tertarik dengan sistim ini karena mencoba untuk membantu memecahkan masalah komunikasi di daerah-daerah yang belum mendapatkan sinyal telpon genggam. Lalu, memberanikan diri untuk melakukan uji-coba untuk melihat kemungkinan-kemungkinan penggunaannya di masyarakat.

1. Penggunaan APRS sebagai alat pelacak/tracking.
Saat ini APRS paling banyak digunakan untuk pelacakan, entah itu kendaraan, manusia, kapal laut, dll. Ketika radio komunikasi dihubungkan dengan GPS (Global Positioning System), maka radio komunikasi dapat memancarkan posisi secara periodik. Data digital posisi ini akan ditangkap oleh radio komunikasi lainnya (atau komputer), yang akan merekam data tersebut. Sehingga akan terlihat pergerakan GPS tersebut (yg bersama radio diletakkan di dalam mobil atau diransel) dari waktu ke waktu. Bila komputer tersebut dihubungkan dengan internet, maka seluruh dunia dapat ikut mengetahui jejak pergerakan tersebut. Sebagai contoh, stasiun-stasiun bergerak ataupun statis yang menggunakan APRS dapat dilihat disini.

Dua arah. Posisi pihak lain terlihat di layar GPS
Satu arah. hanya mengirimkan posisi.




2. Penggunaan APRS sebagai alat pengirim/penerima pesan text.
APRS dapat digunakan untuk mengirim/menerima pesan text seperti penggunaan SMS biasa, tetapi memiliki batasan 67 karakter setiap kali pengiriman. Seperti SMS, maka untuk pesan text APRS yang melebihi 67 karakter, dapat dilakukan dalam 2 atau lebih pesan. Untuk mengirim/menerima pesan text, ada beberapa cara.
Cara pertama, dengan menggunakan radio komunikasi yang sudah terintegrasi dengan TNC (Terminal Node Controler), misalnya: Kenwood TH-D7A ataupun Yaesu VX8. Kedua radio ini langsung dapat digunakan untuk mengirim/menerima pesan text, tentu saja kedua belah pihak harus menggunakan radio komunikasi yang memiliki kemampuan sama.

Cara kedua, dengan menggunakan komputer yang terhubungan dengan TNC dan radio komunikasi (radio apapun). Dengan menggunakan software
komputer, pengguna mengetik pesan text yang ingin dikirimkan, lalu komputer akan mengirimkannya kepada TNC, dan TNC akan mengubahnya kedalam format tone (suara), yang akan dipancarkan oleh radio komunikasi. Pesan yang masuk, akan meliwati proses yang sama, dan dapat dibaca melalui software komputer tersebut. Fungsi TNC dapat digantikan dengan software AGWPE, yang akan menggunakan sound card computer untuk merubahnya menjadi 'tone'.


Cara ketiga, dengan menggunakan telpon genggam android, TNC, dan radio komunikasi (radio apapun). Software APRSDROID dapat di install pada hp, pesan text ditulis dan dibaca melalui software ini.

Pesan masuk dan keluar pada aprsdroid


Cara kedua dan ketiga diatas dapat dilakukan melalui internet, sehingga radio komunikasi tidak diperlukan. Tetapi akan terasa aneh, karena sudah ada email.





3. Penggunaan APRS dibidang penanggulangan bencana
Gabungan dari beberapa kemampuan APRS dan GPS dapat digunakan pada saat penanggulangan bencana ataupun pencarian (SAR). Sudah banyak tim SAR di banyak negara yang menggunakan cara ini, contohnya: The Bay Area Search And Rescue Council (BASARC), New Mexico Search and Rescue Support Team, Wilderness Search and Rescue Team - New York, British Columbia Emergency management - Canada, dll.

Software komputer untuk search & rescue dan penanganan bencana sudah banyak tersedia sebagai freeware (gratis), Amarylis menggunakan Sartrack. Dengan menggunakan sistim ini, maka informasi posisi-posisi tempat penting (beserta lingkaran area radius tertentu) dari lapangan (lokasi kejadian, lokasi tim SAR, lokasi rumah sakit darurat, dll) dapat disampaikan langsung kepada pihak lain (kantor lapangan, tim lain, manajer operasi, dll) melalui radio komunikasi. Bahkan bila pesawat/helikopter digunakan, dengan menggunakan tracker, jejak penerbangan pesawat tersebut akan terlihat langsung di komputer.
Contoh perkiraan untuk mencari orang hilang, berdasarkan posisi terakhir yg diketahui
Pembagian area pencarian juga dapat digambarkan pada peta, sehingga kantor lapangan dapat memberitahukan tim lapangan apabila mereka keluar dari area yang seharusnya dilalui.

Selain itu, informasi lainnya juga dapat dikirimkan secara cepat dari lapagan (misal: jumlah korban, pertolongan yang diperlukan beserta lokasinya, tempat untuk mendirikan rumah sakit darurat, dll).
Semua informasi tersebut secara otomatis akan langsung dikirimkan oleh komputer di kantor lapangan kepada kantor pusat (misal, di jakarta) dengan bantuan internet.
Posisi terakhir tim pencari, beserta jejak perjalanannya
Kantor lapangan ataupun kantor pusat akan dapat lebih mudah mengatur/ analisa aktivitas karena mengetahui pergerakan tim dan informasi yang dibutuhkan secara langsung dari lapangan tanpa harus menunggu. Dan arus informasi tersebut dapat berlangsung dua arah, artinya perintah atau informasi baru dapat langsung disampaikan kepada tim di lapangan.

Lalu apa bedanya dengan hanya menggunakan radio komunikasi biasa ataupun HP?
Oleh karena pertukaran informasi melalui radio dan HP dilakukan dengan suara, maka pekerjaan selanjutnya dilakukan dengan manual (meletakkan pin pada peta kertas, mencatat informasi, memberitahu pihak lain, dll).

Dengan menggunakan APRS dan software komputer, banyak pekerjaan tidak dilakukan lagi secara manual. Software komputer dapat menampilkan peta dengan jejak pergerakan tim secara langsung, waktu untuk menunggu informasi dapat jauh dikurangi, pencatatan dilakukan secara elektronik (dengan tambahan peralatan, dapat juga merekam percakapan melalui radio) beserta waktu kejadian yang dapat digunakan untuk analisa perbaikan, koordinasi dengan pihak lain dapat menjadi lebih mudah dan cepat (karena informasi yg sama juga dapat langsung diterima oleh pihak lain), sehingga dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan tim untuk bertukar informasi dengan pihak lain secara manual.
Sistim pencatatan
Sebuah ruangan kantor lapangan dapat berisi banyak komputer dari berbagai pihak, dan semuanya memiliki informasi yang sama langsung dari lapangan. Demikian juga dengan komputer yang berada di lokasi lain (luar kota, luar pulau, luar negeri), yang terhubung dg internet, juga akan menerima informasi yang sama pada saat yang sama. Sementara tim lapangan dapat menerima informasi melalui radio komunikasi, GPS, HP android (tidak perlu sinyal gsm).

Semua peralatan dan software tersebut diatas hanyalah merupakan alat bantu, yang dapat mempermudah pekerjaan penggunanya. Oleh karena itu, pengguna sendiri yang harus menilai dan menentukan: berguna / tidak, alat yang akan digunakan, dan lain sebagainya.

Dalam waktu dekat, uji coba ini akan selesai. Lalu Amarylis akan mulai memperkenalkannya kepada pihak-pihak lain, dengan harapan dapat membantu - memudahkan pekerjaannya.

Selengkapnya dalam format PDF bisa dilihat disini.
 
UA-43081584-1